Posts

Showing posts from February, 2011

Menjadi Umat Yang Berdzikir

”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (dzikrullah). Ketahuilah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Al-Ra’d: 28) Dalam salah sebuah hadis diceritakan bahwa suatu saat Rasulullah SAW bersabda, ”Wahai para sahabat-sahabatku, maukah aku beri tahukan kepada kalian suatu bentuk amal yang paling baik, paling diridlai Tuhan kalian, paling tinggi nilainya, paling baik dibanding ketika kalian memberikan emas atau perak kepada orang lain, dan paling baik ketimbang ketika kalian bertemu dengan musuh-musuh kalian dalam perang yang konsekuensinya membunuh atau terbunuh musuh?” Dengan serentak, para sahabat menjawab, ”Baik ya Rasulullah.” Setelah diam sebentar, Nabi SAW berkata, ”Dzikrullah (mengingat Allah)”. (HR Ibnu Majah dari Abu al-Darda). Menurut bahasa, dzikir berarti ”mengingat”. Dzikrullah berarti mengingat Allah SWT. Sebagai sarana mengingat Allah SWT, Rasulullah SAW dalam banyak hadisnya mengajarkan bentuk-bentuk dzikir.

Suara Hati Seorang Bayi

Jika seorang bayi dapat berbicara, di setiap tangisannya, mungkin ia akan mengatakan pada ayah bunda tercinta.. Wahai ayah bunda tercinta.. Aku telah hadir di tengah-tengahmu.. Aku telah menjadi bukti cinta kasihmu.. Aku telah turun ke dunia demi memenuhi tugas dari Tuhanku.. Wahai ayah bunda tercinta.. Letakkanlah aku di atas perut dan dadamu begitu ku lahir.. Biarkanlah aku merangkak di atas perut dan dadamu.. Sesungguhnya aku ingin menyelamatkan ibuku dari perdarahan.. Sesungguhnya aku ingin membuat air susu dari Tuhanku keluar semakin banyak.. Wahai ayah bunda tercinta.. Biarkanlah aku tidur bersamamu segera setelah ku lahir didalam hari-harimu.. Biarkanlah aku menikmati suaramu, nafasmu, dan aroma tubuhmu.. Sesungguhnya bersama denganmu setiap hari pada awal kehidupanku memberikankenyamanan dan ketenangan bagiku.. Wahai ayah bunda tercinta.. Peluklah aku.. Biarkanlah aku merasakan kehangatan tubuhmu dan kasihmu.. Sesungguhnya aku kedinginan di dunia yang baru

Seikat Kata Untuk Cinta

Dua mata saling menatap, ketika kita bertemu kembali setelah sekian lama Sang Waktu memisahkan kita. Sorot mata itu tampak begitu lain. Terlukiskan petikan dawai-dawai kerinduan yang tercipta mengiringi nyanyian cinta yang terpendam. Sorot mata yang membisu seakan bercerita segalanya, tentang selapis tirai yang ingin kau bentangkan untuk menutupi kata hati yang sebenarnya. Anganku mengintip nuranimu, menjenguk bagaimana hatimu bertalu-talu menyerukan bisikan cinta yang membara yang tak akan padam dimakan Sang Waktu. Oh….., tatapan itu mengunciku dalam sebuah perangkap yang kau tebar. Ketika sebuah cinta yang selama ini kupendam bertemu dengan pasangan jiwanya dan tumbuh subur layaknya bunga-bunga sakura di musim semi. Aku pun tak dapat membohongi ragaku. Aku mungkin bisa menipu dunia, bahwa aku tak mencintaimu. Tapi tentu tidak dengan dirimu yang sekarang berada di hadapanku. Tapi tak sepatah kata pun hendak terucap dari bibir ini untuk mengatakan ”aku selalu menantimu”. Aku justru

Surat Untuk calon Istriku

Buat calon istriku tersayang, Rasanya aneh sekali yah ketika aku menuliskan surat ini untukmu. Kita sama-sama belum pernah bertemu, tahu namamu apalagi melihat wajahmu. Saya pun tak tahu siapa, dimana dan bagaimana rupa dirimu itu. Tapi satu hal yang aku yakini bahwa kamu ada dan nyata dihadapanku. Calon istriku, sudah lama aku merindukan kehadiranmu. Telah lama aku menantimu dan terus mencarimu. Tetapi selama ini yang aku temui adalah mereka yang hanya singgah sesaat lalu pergi, dan bukan kau yang akan abadi di sampingku seperti kehendak-Nya. Calon istriku, engkau adalah belahan jiwaku, kekasihku, aku tak punya arti apa-apa tanpamu disisiku. Aku tak akan pernah bosan mencarimu. Saat ini, Dia masih saja menyembunyikanmu dariku. Sayapun tahu, jodoh adalah suatu misteri yang telah Allah tetapkan bagi hambanya. Namun, aku yakin suatu saat kita pasti dipertemukan dalam situsi yang dianggap tepat oleh-Nya. Calon istriku, Jika saatnya Dia telah berkenan mempertemukan kita, aku akan menj