Surat Buat Yang Terluka

Bila ada yang menangis di antara kita, itu mungkin kau. tapi mungkin juga aku. aku tak tahu bagaimana memulai perbincangan ini, karena seolah kata ini telah menjadi basi bahkan sebelum sempat diucapkan.
sayang, aku tak tahu apa aku masih pantas untuk memanggilmu sayang sedang aku telah menjadikanmu yang terluka dan terpukul.

Aku pikir kau telah mengenaliku. sebab setiap kali napas kita memburu sejak empatbelas tahun yang lalu, selalu menyatu kau dan aku. tidakkah riak-riak lampu kota sepanjang jalan, sepanjang badan, adalah sepanjang cinta kita?

Dalam gempitanya mooncakes festival kala itu, bukankah hati kita ikut menjerit-jerit dalam hasrat cumbu rayu? kau, yang kini masih terluka berbalut salju dalam badai. aku masih sayang kamu, selalu sayang kamu, dan akan tetap seperti itu. jangan pernah ragu. biarlah malam ini kita didera sepi. mengobati luka, sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Umat Yang Berdzikir

Ketahui, Pahami, Dapatkan

Shape of My Heart