Berhenti Menghujat



Sebenernya ini bukan asli tulisan saya tapi dengan niat amar ma'ruf nahyi munkar dan tanpa ada niat penyalah gunaan saya re-sahre saja, yang nulis aslinya Teteh saya Teh Hesti, boleh add facebook beliau d friend list facebook saya.
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Al-Imam Al-Bukhari hadits no. 6089 dan Al-Imam Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah)
Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali engkau gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Wahai saudaraku, berhentilah menghujat negaramu sendiri. Sesungguhnya telah banyak darah muslimin yang tumpah demi membebaskan negara kita dari arogansi penjajah.
Wahai saudaraku, berhentilah mengeluh atas keadaan yang terjadi di negara kita. Sesungguhnya setiap orang sudah tahu dan merasakan hal yang sama. Jadikan keadaan itu pelecut bagi kita untuk terus belajar dan bersabar.
Wahai saudaraku, berhentilah memaki pemimpin negaramu. Pantaskah engkau memaki pemimpin bangsamu sedangkan engkau pun belum tentu mampu memimpin negara ini. Berhentilah memaki dan lakukan apa yang engkau bisa lakukan untuk negara ini. Buktikan jika kata-katamu itu memang benar, buktikan bahwa engkau bisa berbuat lebih banyak untuk bangsa ini.
Wahai saudaraku, apakah dengan menghujat dan memaki membuatmu lebih terhormat dari pempimpin bangsa ini?
Kata-kata tajammu hanya akan memperburuk keadaan, memperburuk image bangsa ini di depan teman-temanmu.
Palingkanlah wajahmu sebentar dan lihatlah negara-negara miskin nun jauh disana. Niscaya engkau akan mensyukuri nikmat yang Allah berikan pada negara kita.
Jika do`a saja tak mau engkau pinta pada Allah untuk bangsamu, diamkanlah lidahmu, hentikanlah makianmu.
Jika engkau merasa telah bersusah payah melakukan suatu perbaikan dan engkau merasa yang demikian itu telah cukup bagimu, maka hentikanlah hujatanmu. karena disana ada orang yang lebih bersusah payah membangun citra positif negara ini, disana ada orang yang menitikkan air mata demi kebaikan bangsa ini, disana ada orang yang berpeluh berkerja keras demi memajukan negara ini.
"Tidak sempurna iman seorang diantara kalian sampai dia menginginkan sebuah kebaikan ada pada saudaranya sebagaimana dia menginginkan sebuah kebaikan pada dirinya." (HR. Bukhori, Muslim, An Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya dari jalan Anas ibn Malik marfu')
Apakah harakah yang engkau pilih telah membuat hatimu sekeras itu? sehingga engkau dan teman-temanmu memiliki legitimasi menghujat bangsa ini beserta seluruh pemimpinnya padahal engkau pun tunduk dan hidup di bawah naungannya?
Wahai saudaraku, engkau selalu meneriakkan slogan `tegakkan khilafah islamiyah` di bumi ini. Namun pernahkah terpikir olehmu apalah arti khilafah tanpa Tauhid, tanpa ilmu?
Apakah engkau pikir Tauhid tidak lebih penting daripada Khilafah? benarkah khilafah islamiyah itu akan terwujud jika engkau saja yang mengaku memperjuangkannya masih mengeluarkan kata-kata tajam. benarkah khilafah islamiyah itu akan berdiri jika masih banyak orang yang melakukan kebid`ahan, kesyirikan, ghibah, dan memutus tali silaturahim dengan saudaranya sendiri?
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-An'âm: 82)
Wahai saudaraku, mari kita terus bermuhasabah, mengoreksi diri sendiri. Mari berpikir positif untuk negara ini, rencanakan sesuatu yang mudah yang bisa kita lakukan untuk kebagian bangsa ini. Lihatlah kiri dan kananmu, tolonglah saudaramu, bantulah siapapun yang berhak engkau bantu tanpa melihat fikrah saudaramu. Jauhkan rasa ashobiyah itu dari dirimu. Berhentilah memaki...ayo beraksi...buktikan jika dirimu bisa membuat negara ini lebih baik dari orang-orang yang kamu hujat itu.
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nûr: 55)

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Umat Yang Berdzikir

Ketahui, Pahami, Dapatkan

Shape of My Heart