Ada Disini

Ku pinjam temaram rembulan untuk menerangi ruang sunyi

Di ketika ku tuliskan surat tanpa sampul ini


Seperti engkau tahu, serupa malam-malam sebelumnya

Betapa mata enggan terpejam pada sebab yang entah


Kembali ku tatap teduh wajahmu

Terbingkai manis di meja samping tempat ku berbaring

Masihkah dapat kutemukan kelakar kita


Yang tersisa di ujung kota ku sekembalimu nanti ??


Ataukah telah tersapu rerintik hujan senja tadi ??

Ah, senyummu tak melampirkan jawab ..



Memang benar katamu

Biarkan segalanya mengalir bagai air

Namun masih saja aku sering mengumpati jarak dan waktu

Yang kuyakini menjerujikan langkah hatiku

Padahal tidak demikian ..



Seandainya aku mampu mengedepankan keikhlasan ..


Aku mencoba mengingat lagi

Kapan sejatinya langkah awal kaki kecil kita mulai beradu

Menyimpul di satu titik temu

Menjabat keresahan-keresahan kita pada sebuah sua yang senyap

Mengingatkan rasa pada detik-detik yang hening ..



Sungguh masih tak kudapati kekuatan untukku beralih

Dari penggalan kisah kita

Dalam tempo yang tak terbilang, entah sampai kapan ..

Bahkan lukisan-lukisan yang pernah kita warnai

Dengan pulas-pulas hati di musim itu

Tetap menempel di dinding kamarku ..



Ah engkau ..
Beginikah caramu merenggut hari-hariku ??


Sebentar lagi, pagi akan menyambangi

Baiknya kusudahi dulu

Kutinggalkan lembaran ini diatas meja kaca

Semoga terbaca pada jeda mu ..

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Umat Yang Berdzikir

Ketahui, Pahami, Dapatkan

Shape of My Heart